Pelaksanaan IHT: Model Pembelajaran yang Menarik dan Penyusunan Perangkat Pembelajaran

Pelaksanaan IHT: Model Pembelajaran yang Menarik dan Penyusunan Perangkat Pembelajaran

SMKN 1 Praya Tengah menggelar In House Training (IHT) bertema “Model Pembelajaran yang Menarik dan Penyusunan Perangkat Pembelajaran” pada tanggal 6 dan 7 September 2024. Kegiatan ini diadakan sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan penyusunan perangkat ajar yang lebih efektif, menarik, dan berpusat pada siswa. Acara ini dibuka secara resmi oleh Kepala Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lombok Tengah, Bapak Syarif Hidayatullah, S.Pd.T., M.T., yang menyampaikan pentingnya inovasi dalam pembelajaran untuk meningkatkan keterlibatan siswa.

Dalam sambutannya, Bapak Syarif Hidayatullah menegaskan bahwa pendidikan abad 21 menuntut guru untuk terus beradaptasi dan berinovasi dalam mengajar. “Model pembelajaran yang menarik dan berpusat pada siswa akan menciptakan suasana kelas yang lebih dinamis dan memotivasi siswa untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran. Kami berharap melalui IHT ini, guru-guru dapat menyusun perangkat pembelajaran yang relevan dan menyenangkan bagi siswa,” ungkapnya.

Kegiatan ini menghadirkan narasumber utama Dr. Ibnu Riyadi, M.Pd., dari Balai Guru Penggerak, yang berbagi ilmu tentang pentingnya model pembelajaran yang inovatif dan strategi penyusunan perangkat pembelajaran yang tepat. Dr. Ibnu Riyadi juga menekankan pentingnya penerapan restitusi dan budaya positif dalam kelas sebagai bagian dari pendekatan yang berpusat pada siswa. Selain itu, tim pengawas SMK Lombok Tengah dan Kepala Sekolah SMKN 1 Praya Tengah juga turut berperan dalam memberikan pembinaan dan arahan bagi guru-guru.

Materi yang disampaikan dalam pelatihan ini meliputi berbagai model pembelajaran yang menitikberatkan pada keterlibatan aktif siswa, seperti pembelajaran berbasis proyek (Project-Based Learning), pembelajaran kolaboratif, serta penggunaan teknologi digital dalam pembelajaran. Guru-guru diajarkan cara menyusun perangkat pembelajaran yang sistematis dan integratif, yang tidak hanya mengikuti kurikulum tetapi juga mampu memotivasi siswa untuk berpikir kritis dan kreatif.

Selain itu, penerapan restitusi dan budaya positif juga menjadi salah satu poin penting yang dibahas dalam pelatihan. Restitusi merupakan pendekatan yang membantu siswa memperbaiki kesalahan mereka dengan cara yang membangun, bukan dengan hukuman, sehingga tercipta lingkungan kelas yang lebih positif dan kondusif untuk belajar. Budaya positif dalam kelas diyakini dapat mendorong perkembangan karakter siswa dan memperkuat nilai-nilai seperti tanggung jawab, kerjasama, dan kejujuran.

Selama dua hari pelaksanaan IHT, para guru mengikuti berbagai sesi pelatihan yang interaktif, termasuk workshop penyusunan perangkat pembelajaran. Dengan bimbingan dari narasumber, guru-guru SMKN 1 Praya Tengah menyusun perangkat pembelajaran yang mengintegrasikan model-model inovatif, yang nantinya akan diterapkan di kelas masing-masing.

Kepala SMKN 1 Praya Tengah, Bapak Rias Sandi Miswardani, S.E., dalam penutupan acara menyatakan harapannya agar pelatihan ini memberikan dampak positif terhadap kualitas pembelajaran di sekolah. “Kami berharap hasil dari pelatihan ini tidak hanya berupa perangkat pembelajaran yang tersusun dengan baik, tetapi juga perubahan nyata dalam cara mengajar di kelas yang lebih interaktif dan menyenangkan bagi siswa. Guru harus terus berinovasi untuk memfasilitasi perkembangan siswa dalam berbagai aspek,” katanya.

Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah tersusunnya perangkat pembelajaran oleh setiap guru yang berisikan model pembelajaran yang menarik, berpusat pada siswa, dan menerapkan pendekatan restitusi serta budaya positif. Dengan perangkat pembelajaran yang disusun dengan baik, diharapkan pembelajaran di SMKN 1 Praya Tengah akan semakin berkualitas, menciptakan suasana kelas yang kondusif, dinamis, dan menginspirasi siswa untuk terus berkembang.

IHT ini menjadi momentum penting bagi guru-guru SMKN 1 Praya Tengah untuk memperbarui cara mereka dalam mengajar, memastikan bahwa siswa mendapatkan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan tantangan masa kini.